Kapolres Sikka Bersama Forkopimda Tinjau Distribusi dan Harga Sembako di Pasaran

Maumere, Jumat (8/8/2025) — Dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok jelang hari besar keagamaan dan untuk mengantisipasi gejolak harga di pasaran, Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, S.I.K. bersama Dandim 1603/Sikka, Danlanal Maumere, serta sejumlah pimpinan instansi terkait, melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan langsung terhadap pendistribusian serta harga bahan pokok di wilayah Kabupaten Sikka.

Kegiatan dimulai dari Gudang Bulog Maumere, tempat para pejabat melakukan pengecekan terhadap ketersediaan stok beras dan komoditas penting lainnya. Selanjutnya, rombongan bergerak menuju pasar lokal, termasuk Pasar Alok dan Pasar Tingkat Maumere, untuk berdialog langsung dengan para pedagang dan masyarakat.

Dalam keterangannya, Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, S.I.K. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas Forkopimda dalam menjaga kondusifitas wilayah, khususnya dari sisi ekonomi masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa distribusi bahan pokok berjalan lancar, harga tetap stabil, dan tidak ada pihak yang mencoba menimbun atau memainkan harga di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat. Ini bagian dari upaya Polri bersama TNI dan instansi lainnya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat,” tegas Kapolres.

Senada dengan itu, Dandim 1603/Sikka menyampaikan bahwa keterlibatan TNI dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung ketahanan pangan dan menjaga kesejahteraan rakyat.

“Kami mendukung penuh pengawasan ini agar masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga yang tidak wajar. Dengan sinergi ini, kami ingin memastikan bahwa semua elemen bekerja bersama demi kepentingan rakyat,” ungkap Dandim.

Masyarakat yang ditemui pun menyambut baik kegiatan tersebut, karena menunjukkan perhatian nyata dari para pemimpin daerah terhadap kebutuhan pokok sehari-hari.

Kegiatan ditutup dengan imbauan kepada para pelaku usaha agar tetap menjaga stabilitas harga dan tidak melakukan praktik penimbunan atau permainan harga yang dapat merugikan masyarakat luas.