Malam Tanggap Darurat: Evakuasi Ibu Menyusui dan Anak-anak dari Desa Kringa akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Tribratanewssikka.com - Maumere – Rabu, 18 Juni 2025. Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama jajaran Polres Sikka bertindak sigap mengevakuasi kelompok rentan dari wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terus menunjukkan aktivitas vulkanik sejak beberapa hari terakhir.
Salah satu langkah tanggap darurat dilakukan pada Selasa malam, 17 Juni 2025, pukul 22.00 hingga 23.30 WITA, dengan melakukan evakuasi terhadap ibu menyusui, bayi, balita, anak-anak, dan lansia dari Dusun Kringa, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, menuju Puskesmas Boganatar sebagai lokasi penampungan awal.
Dalam proses evakuasi tersebut, total 20 jiwa berhasil dievakuasi, terdiri dari:
- 8 orang dewasa, termasuk 4 ibu menyusui
- 4 bayi berusia antara 3–11 bulan
- 1 balita usia 2,5 tahun
- 5 anak-anak usia 7–16 tahun
- 2 orang lansia
Evakuasi ini merupakan bagian dari skenario penanganan darurat yang memprioritaskan keselamatan kelompok rentan guna menghindari risiko kesehatan akibat paparan abu vulkanik dan gangguan pernapasan.
Proses evakuasi melibatkan sinergi lintas instansi dan personel, di antaranya:
- Kepala BPBD Kabupaten Sikka, Putu Bota
- Sekretaris BPBD Kabupaten Sikka, Muhamad N. Karim
- Ka Sub Sektor Nebe, AIPTU Sadryanto
- Kanit Intelkam Polsek Waigete, AIPDA Maleakhi Missa
- Petugas lapangan dari BPBD Kabupaten Sikka
Untuk mendukung kelancaran evakuasi, dikerahkan sejumlah armada operasional, yakni:
- 2 unit mobil BPBD Kabupaten Sikka
- 1 unit mobil patroli Polsek Waigete
- 1 unit mobil ambulans
Setelah menjalani pemeriksaan dan penanganan awal di Puskesmas Boganatar, para pengungsi kembali dipindahkan ke Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Kota Maumere, yang terletak di samping Toko Roxi, untuk mendapatkan fasilitas kesehatan dan pelayanan lanjutan yang lebih memadai. Proses pemindahan ke RTK dilaksanakan pada pukul 23.20 WITA menggunakan armada yang telah disiapkan.
Meski telah disampaikan imbauan evakuasi secara langsung oleh pihak BPBD dan aparat keamanan, masih terdapat beberapa warga di Desa Kringa dan Desa Hikong yang memilih bertahan di rumah masing-masing dengan berbagai alasan pribadi, seperti menjaga ternak atau kekhawatiran meninggalkan harta benda.
Kepala BPBD Kabupaten Sikka menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga yang belum dievakuasi, sembari memastikan bahwa seluruh proses tanggap darurat berjalan dengan aman dan manusiawi.
Seluruh rangkaian evakuasi ditutup pada pukul 23.30 WITA dalam kondisi aman, tertib, dan terkendali. Langkah cepat ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dan TNI-Polri dalam memastikan keselamatan masyarakat di tengah situasi darurat bencana.[Cm²4-Humas Polres Sikka]