Cek Lokasi Bencana, Polsek Bola Polres Sikka Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dalam Puting Beliung di Watukrus

Angin puting beliung merobohkan atap rumah milik Yosef Beator di Desa Watukrus, Kecamatan Bola, menyebabkan kerugian sekitar Rp 50 juta. Tidak ada korban jiwa karena keluarga sempat mengungsi sebelum atap ambruk.

Cek Lokasi Bencana, Polsek Bola Polres Sikka Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dalam Puting Beliung di Watukrus
Angin Puting Beliung Robohkan Rumah Warga di Bola: Satu Keluarga Selamat Setelah Mengungsi ke Garasi

Tribratanewssikka.com – Maumere, 10 Desember 2025 — Hujan lebat disertai angin puting beliung kembali menguji ketangguhan warga Kabupaten Sikka. Peristiwa yang terjadi pada Senin (8/12/2025) malam di Desa Watukrus, Kecamatan Bola, bukan hanya merobohkan atap rumah warga, namun juga mengguncang ketenangan sebuah keluarga yang nyaris menjadi korban bencana.

Sekitar pukul 19.30 Wita, cuaca ekstrem menyapu Dusun Watuwoga. Dalam hitungan menit, tiupan angin yang semakin menguat membuat atap rumah Yosef Beator, seorang petani berusia 56 tahun, tak mampu bertahan. Angin menelusup di sela genteng, menggoyang balok dan rangka, hingga akhirnya merobohkan sebagian besar atap bangunan semi permanen yang telah berdiri sejak tahun 1997 itu.

Kejadian itu datang tiba-tiba. Beator bersama istri dan anak-anaknya merasakan guncangan kuat pada bagian atap. Menyadari kondisi semakin berbahaya, mereka segera mengambil keputusan cepat: berlari keluar rumah dan mengungsi ke bangunan bekas garasi mobil yang berada tepat di depan rumah mereka.

 

Keputusan itu terbukti menyelamatkan nyawa. Tak lama setelah mereka menyingkir, bagian atap rumah roboh dihantam angin. Pecahan genteng dan kayu penyangga berjatuhan ke lantai rumah, meninggalkan pemandangan memilukan pada malam yang gelap. Meski ketakutan masih membekas, keluarga Beator bersyukur tak satu pun mengalami luka.

 

Menerima laporan masyarakat, Kanit Intelkam Polsek Bola, BRIPKA Yohanes Heri Kriswanto, segera turun ke lokasi pada Selasa (9/12/2025) pukul 17.00 Wita. Ia memastikan kondisi korban, memeriksa lokasi kejadian, serta mengumpulkan data terkait kerusakan rumah dan dampak yang ditimbulkan.

 

Kehadiran aparat di lokasi tidak hanya sebagai bentuk respons cepat, tetapi juga upaya memastikan bahwa kebutuhan darurat korban terpenuhi dan potensi risiko susulan dapat diminimalkan. 

 

Rumah semi permanen setengah tembok dan berdinding papan itu kini rusak parah. Atap genteng hancur, beberapa bagian rangka kayu patah, dan sebagian besar interior terpapar hujan. Kerusakan tersebut memaksa keluarga korban bertahan di bangunan garasi yang jauh dari nyaman.

 

Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 50.000.000, jumlah yang tidak kecil bagi keluarga petani yang menggantungkan hidup dari hasil kebun.

 

Usai kejadian, Kasie Kesos Desa Watukrus, Maria Emilia Abuk, langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Pj. Kepala Desa Watukrus dan Camat Bola. Keduanya kemudian bergerak cepat melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sikka dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan darurat.

 

Koordinasi tersebut membuahkan hasil. Pada Selasa (9/12) sekitar pukul 15.00 Wita, tim BPBD Kabupaten Sikka tiba di rumah korban dan menyerahkan bantuan berupa : 1 lembar terpal ukuran 6 x 4 meter, 5 lembar selimut.

 

Bantuan ini diberikan untuk memastikan korban memiliki perlindungan sementara dari hujan serta kebutuhan dasar selama masa pemulihan. Hingga berita ini diturunkan, keluarga Beator masih menempati bangunan garasi yang menjadi tempat aman sementara. Mereka merencanakan memperbaiki rumah dengan kemampuan sendiri sambil menunggu dukungan lanjutan dari pihak terkait.

 

Meski kondisi rumah memprihatinkan, keluarga korban tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga sekitar juga terlihat bergotong royong memberikan bantuan tenaga untuk membersihkan puing-puing atap yang runtuh.

 

Mengingat intensitas hujan dan angin kencang masih berpotensi berlanjut, Polsek Bola Polres Sikka Polda NTT melalui BRIPKA Yohanes Heri Kriswanto mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di rumah semi permanen atau bangunan tua dan Pengecekan struktur atap dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terulang. [Cm24]