Suara Rakyat Menggema di Halaman Kantor Bupati Sikka: GMNI dan BEM Ledalero Desak Solusi Nyata

Aksi damai yang digelar Aliansi GMNI Sikka, BEM IFTK Ledalero, dan perwakilan pedagang Pasar Wuring berlangsung tertib dan berakhir kondusif. Di tengah panasnya isu penutupan pasar dan krisis dokter anestesi, dialog terbuka bersama Bupati Sikka menjadi bukti bahwa aspirasi rakyat masih mendapat ruang di Kabupaten Sikka.

Suara Rakyat Menggema di Halaman Kantor Bupati Sikka: GMNI dan BEM Ledalero Desak Solusi Nyata
Bupati Sikka Hadapi Langsung Massa Aksi GMNI dan BEM IFTK Ledalero, Dialog Berjalan Kondusif

Tribratanewsikka.com - Maumere, 4 November 2025 — Sekitar 50 massa dari Aliansi GMNI Sikka, BEM IFTK Ledalero, dan perwakilan pedagang Pasar Wuring menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Sikka, menolak rencana penutupan Pasar Wuring serta menyoroti ketiadaan dokter anestesi di RSUD TC. Hillers Maumere.

Aksi dimulai pukul 09.30 WITA dengan longmarch dari Lapangan Umum Kota Baru menuju Kantor Bupati Sikka, melewati sejumlah ruas jalan utama Kota Maumere. Massa membawa spanduk dan bendera seraya menyuarakan tuntutan yang berfokus pada dua isu utama: penyelamatan hak pedagang kecil Pasar Wuring dan peningkatan layanan kesehatan daerah.

Sekitar pukul 11.05 WITA, massa tiba di Kantor Bupati dan melakukan orasi. Mereka juga menurunkan bendera Merah Putih setengah tiang serta menyalakan lilin sebagai simbol keprihatinan terhadap kebijakan pemerintah daerah.

 

Tak lama berselang, Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, S.H. menemui massa dan mengundang perwakilan untuk berdialog di Ruang Rapat Rokatenda, didampingi Kepala Bapenda Sikka Yosef Benyamin, S.H.

 

Dalam audiensi tersebut, Ketua GMNI Sikka Wilfridus Iko menyoroti krisis dokter anestesi di RSUD TC. Hillers dan mendesak adanya audit manajemen rumah sakit. Sementara itu, Ketua BEM IFTK Ledalero Stefanus Suriadi Jadur menolak penutupan Pasar Wuring karena dinilai cacat prosedur dan tidak memiliki dasar hukum yang sah.

 

Tokoh masyarakat Pater Vande Raring turut menegaskan bahwa kebijakan penutupan pasar tidak humanis dan menekan ekonomi rakyat kecil, sedangkan Direktur CV Bengkunis Jaya, Karmila Wati, mempertanyakan dasar pencabutan izin usaha dan ketidakjelasan komunikasi pemerintah daerah.

 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sikka menegaskan bahwa Pemda berkomitmen melaksanakan kebijakan sesuai hukum, termasuk upaya penambahan tenaga dokter anestesi dan perbaikan manajemen RSUD TC. Hillers. 

 

Terkait Pasar Wuring, Bupati menyebut perkara ini telah masuk ranah hukum dan sedang diproses hingga tingkat Peninjauan Kembali (PK). Pemda, lanjutnya, juga tengah menyiapkan pembenahan Pasar Alok sebagai lokasi relokasi pedagang.

 

Audiensi berakhir pukul 13.20 WITA, dan massa membubarkan diri secara tertib pada 14.30 WITA.Seluruh kegiatan aksi damai mendapat pengamanan ketat dari personel Polres Sikka yang tergabung dalam Sprin Kapolres Sikka Nomor: Sprin/—/XI/PAM.3.3./2025 di bawah pimpinan Kabag Ops Polres Sikka AKP I Wayan Oka Deswanta, S.E.

 

Menariknya, selama aksi berlangsung Kasi Humas Polres Sikka IPDA Leonardus Tunga, S.M. turut berjalan kaki mendampingi para pendemo hingga ke lokasi audiensi sebagai bentuk pendekatan humanis Polri. Aksi damai tersebut berlangsung aman, tertib, dan kondusif hingga berakhir.[Cm24]