Polres Sikka Polda NTT dan Petani Bersinergi: Lahan Misi Patiahu Ledalero Siap Jadi Lumbung Jagung Sikka

Kegiatan pendampingan Bhabinkamtibmas Desa Runut Aipda Hendra P.A. Rejab bersama Kelompok Tani Karitas di lahan Perkebunan Misi Patiahu, Seminari Tinggi Ledalero, berjalan aman dan lancar. Penaburan pupuk tahap pertama pada tanaman jagung usia 20 hari menggunakan campuran pupuk Urea dan MPK ini merupakan bagian dari program Ketahanan Pangan Polri.

Polres Sikka Polda NTT dan Petani Bersinergi: Lahan Misi Patiahu Ledalero Siap Jadi Lumbung Jagung Sikka
Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Runut Terjun Langsung ke Ladang Jagung

Tribratanewssikka.com – Waigete, 05 November 2025.Sebagai bentuk dukungan terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dan Gerakan Lumbung Jagung Kapolda NTT, Bhabinkamtibmas Desa Runut dan Desa Sentuhan, Polsek Waigete, Aipda Hendra P.A. Rejab turun langsung ke lapangan mendampingi Kelompok Tani (Poktan) Karitas dalam kegiatan penaburan pupuk pada tanaman jagung di lahan Perkebunan Misi Patiahu, Seminari Tinggi Ledalero, Dusun Lodong, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

Kegiatan dimulai pukul 07.00 hingga 13.00 WITA dan dihadiri oleh Ketua Poktan Karitas Alfonsus Duras, siswa PKL dari SMK Restorasi Wonda Ndori Ende, serta anggota kelompok tani Karitas.

Dalam kesempatan tersebut, Aipda Hendra menyampaikan bahwa pendampingan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Polri dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah hukum Polres Sikka, terutama menjelang musim tanam jagung yang menjadi salah satu fokus program pangan nasional.

 

“Kami terus mendorong para petani untuk menjaga semangat dalam mengelola lahan, karena hasil dari kerja keras mereka akan sangat berpengaruh terhadap stabilitas pangan di daerah kita,” ujar Aipda Hendra di sela kegiatan.

 

Menurut laporan, penaburan pupuk kali ini merupakan tahap pertama, di mana tanaman jagung telah berusia sekitar 20 hari. Adapun pupuk yang digunakan adalah campuran Urea dan MPK, dengan total kebutuhan mencapai 5 hingga 6 ton untuk luas lahan sekitar 10 hektare.

 

Penaburan tahap kedua dijadwalkan dilakukan ketika tanaman jagung mencapai usia 45 hari. Selain itu, petani juga melakukan perawatan lanjutan melalui penyemprotan cairan pembasmi rumput jenis SUPREMO agar pertumbuhan jagung lebih maksimal dan tidak terganggu oleh gulma.

 

Ketua Poktan Karitas, Alfonsus Duras, menyampaikan terima kasih atas pendampingan dari Bhabinkamtibmas serta dukungan dari pihak kepolisian melalui Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polda NTT.

 

“Kehadiran Bhabinkamtibmas di tengah-tengah kami memberi semangat baru. Kami akan terus menjaga lahan ini agar bisa memberi hasil panen yang baik bagi masyarakat,” tuturnya.

 

Diketahui, lahan yang digunakan merupakan tanah perkebunan kering milik Perkebunan Misi Patiahu Seminari Tinggi Ledalero, yang secara rutin dimanfaatkan untuk penanaman jagung setiap musim hujan. 

 

Kelompok Tani Karitas menggunakan benih jagung varietas Nusantara 1, yang kini tumbuh dengan baik dan mencapai tinggi sekitar 15–20 cm.

 

Kegiatan pendampingan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar, serta mencerminkan komitmen Polres Sikka dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi antara Polri dan masyarakat tani di Kabupaten Sikka.[Cm24]