"HIPERMATAKA Sikka Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Advokasi Masyarakat Adat Nanga Hale : Polres Sikka Siapkan Pengamanan "

Tribratanewssikka.com - Maumere, 24 Januari 2025 – Dewan Pengurus Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Tana Ai (HIPERMATAKA) Sikka menggelar aksi kemanusiaan pada Jumat (24/1) untuk mengadvokasi nasib masyarakat adat Suku Goban dan Suku Sogen di Nanga Hale yang menjadi korban penggusuran.
Aksi ini menjadi bentuk solidaritas atas problematika sosial yang dialami masyarakat kecil yang kehilangan tempat tinggal, yang melibatkan 14 anggota aktif HIPERMATAKA, terdiri dari mahasiswa dan pelajar dari berbagai wilayah di Kabupaten Sikka.
Kegiatan ini direncanakan dimulai pada pukul 09.00 WITA dari Lapangan Kota Baru dengan rute menuju sejumlah instansi pemerintah, di antaranya Polres Sikka, Kantor ATR/BPN, DPRD Kabupaten Sikka, dan Kantor Bupati Sikka.
Ketua HIPERMATAKA Sikka, Stefanus S. Gobang, menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan untuk mendorong pemerintah mengambil langkah nyata dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat adat.
“Kami berharap aksi ini dapat membuka mata pemerintah untuk segera memberikan solusi yang adil dan bijaksana bagi masyarakat Suku Goban dan Suku Sogen. Ini adalah wujud perjuangan kami demi keadilan sosial di Kabupaten Sikka,” ujar Stefanus.
Untuk mendukung kelancaran aksi, HIPERMATAKA Sikka telah berkoordinasi dengan pihak keamanan. Surat pemberitahuan resmi diterima oleh Polres Sikka pada pukul 08.30 WITA.
Pengamanan selama aksi akan dipimpin langsung oleh Kasubagdalops Polres Sikka, AKP Valentinus Tani, dengan didukung oleh personel gabungan dari Sat Samapta, Sat Binmas, Sat Reskrim, dan berbagai fungsi lainnya sesuai Sprint Kapolres Sikka.
Para peserta aksi direncanakan membawa atribut sederhana namun bermakna, seperti bendera Merah Putih dan spanduk yang berisi pesan perjuangan. Hal ini mencerminkan semangat mereka untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat tanpa mengesampingkan ketertiban umum.
Kasubagdalops Polres Sikka, AKP Valentinus Tani, memastikan bahwa pihaknya siap mengawal jalannya aksi agar tetap kondusif dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Kami mengedepankan pendekatan persuasif untuk memastikan kegiatan berlangsung aman dan damai,” ungkapnya.
Aksi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran sosial, sekaligus memantik perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Sikka terhadap isu penggusuran dan dampaknya terhadap masyarakat adat.
HIPERMATAKA Sikka berharap perjuangan ini membawa perubahan nyata bagi masyarakat Nanga Hale yang terdampak. ( Cm²4 )